Tuesday, 4 September 2012
COLESLAW BOY!!: 2012 EID MUBARAK
COLESLAW BOY!!: 2012 EID MUBARAK: my big family and naughty cousin salsabila and salsa qaisara.my cousin like a cats and sulk best frenz ariel n qaisara like ...
Monday, 3 September 2012
COLESLAW BOY!!: Bahasa TUBuh SESeoranG WAnita
COLESLAW BOY!!: Bahasa TUBuh SESeoranG WAnita: TERKADANG sulit untuk mengetahui bagaimana seorang pria menyukai Anda. Satu menit dia menggoda, tapi menit berikutnya Anda tidak yakin b...
Bahasa TUBuh SESeoranG WAnita
TERKADANG sulit untuk mengetahui bagaimana seorang
pria menyukai Anda. Satu menit dia menggoda, tapi menit berikutnya Anda
tidak yakin bagaimana perasaannya. Biasanya wanita yang mendapatkan
kesulitan untuk mencari tahu cara memecahkan kode pria.
Tapi tahukah Anda bahwa pria telah diprogram untuk mengirimkan
tanda-tanda fisik ketika dia menyukai seorang wanita? Seperti disarikan
dari buku Superflirt yang ditulis oleh Tracey Cox , Anda dapat belajar
bagaimana membaca bahasa tubuh pria dengan mudah
.
Menaikturunkan alis dengan cepat
Ketika
kali pertama melihat seseorang yang membuat kita tertarik, alis kita
akan naik turun ketika melihat dia. Jika dia juga menyukai kita, dia
pasti akan membalasnya dengan melakukan hal yang sama pada kita.
Semuanya berlangsung sangat cepat dalam hitungan detik, dan itu dapat
terjadi di mana saja serta siapa saja tanpa terbatas umur, ras, atau
kelas.
Saat menaikkan alis membuat mata kita semakin terbuka dan
memantulkan cahaya sehingga membuat wajahnya semakin terlihat terang,
besar dan menarik. Cara ini mungkin bisa terlewati, tetapi sangat bisa
diandalkan. Dengan cara ini Anda akan mengetahui apakah si pria menyukai
Anda, bahkan jauh sebelum dia mengatakannya. Sekaligus menjadi sinyal
bahwa Anda tertarik padanya.
Bibir terbuka
Jika pria menyukai apa yang dia lihat, bibirnya akan secara otomatis terbuka sebentar ketika mata kalian saling mengunci.
Lubang hidung mengembang dan wajah “terbuka”
Pria
ingin menunjukkan ekspresi yang bersahabat ketika bertemu dengan Anda.
Selain menaikkan alis dan membuka bibir adalah dengan lubang hidung yang
mengembang dan mata yang terbuka lebar serta menunjukkan wajah yang
“terbuka”
Menarik perhatian
Setiap pria memiliki cara
yang berbeda-beda untuk menarik perhatian wanita. Beberapa pria bisa
menjadi seorang yang super lucu dan aktif bahkan terlihat seperti badut,
menjadi sangat ribut atau ramai. Tindakan ini dimaksudkan agar dia
terlihat berbeda dengan pria lain yang mungkin ada di sekitar Anda juga
saat itu.
Mengencangkan dasi dan membetulkan kerah
Kita semua tahu bahwa sikap ini ingin menunjukkan: “saya ingin terlihat baik untukmu”.
Menyisir atau mengacak – acak rambut
Tindakan
yang dia pilih tergantung dari gaya rambut dan bagaimana dia ingin
terlihat lebih menarik. Pria melakukan hal ini dengan tidak disengaja
dan lebih sering dari biasanya. Berbaliklah tiba-tiba ketika Anda sedang
berjalan ke kamar mandi, dan saya berani bertaruh pasti tangannya
sedang ingin memegang rambutnya.
Pria menaikkan alis ketika Anda sedang bicara
Hal
ini berarti dia menganggap Anda menarik. Ini mungkin terlihat aneh jika
sepanjang Anda mengobrol dengannya dia terus-terusan menaikkan alis.
Justru, jika Anda bertemu pria yang lebih suka melihatmu dengan tatapan
halus atau hangat, serta alis dan mata yang tenang, pria yang seperti
itu mungkin menganggap Anda membosankan.
Membenarkan kaus kaki dan menariknya ke atas
Dulu,
pria hanya berdandan pada kesempatan-kesempatan tertentu saja, dan
ketika pakaian disimpan lama bersama dengan kapur barus, kaus kaki
selalu menjadi semakin usang. Oleh karena itu, saat dia menghabiskan
sebagian malam dengan Anda, ia terlihat menarik-narik kaus kakinya,
dengan tujuan meluruskan bagiannya.
Itu adalah bagian dari gaya.
Jika seorang laki-laki menarik kaus kakinya di hadapanmu, hampir 100%
menjadi tanda dia tertarik dan berusaha untuk terlihat sempurna di
hadapan Anda.
Saturday, 1 September 2012
COLESLAW BOY!!: BUaTKAn LELakI jatuh CiNta
COLESLAW BOY!!: BUaTKAn LELakI jatuh CiNta: 1.tubuh yang menarik . Susuk tubuh hebat sememangnya menjadi dambaan lelaki. Bagi wanita yang secara semulajadi mempunyai susuk tubuh pe...
COLESLAW BOY!!: jom tenangkan jiwa..
COLESLAW BOY!!: jom tenangkan jiwa..: 1. Membaca dan mendengarkan kitab suci al-Qur'an : Suatu ketika seseorang datang kepada Ibnu Mas’ud, salah seorang sahabat utama Rasulu...
mENgeTAHUI si DIA joDOH kiteR
1.Bersahaja
Kekasih
kita itu bersikap bersahaja dan tidak berlakon. Cuba perhatikan cara
dia berpakaian, cara percakapan, cara ketawa serta cara makan dan minum.
Adakah ia spontan dan tidak dikawal ataupun kelihatan pelik. Kalau ia
nampak kurang selesa dengan gayanya, sah dia sedang berlakon.
Kadang-kadang, kita dapat mengesan yang dia sedang berlakon. Tetapi,
apabila dia tampil bersahaja dan tidak dibuat-buat, maka dia adalah
calon hidup kita yang sesuai. Jika tidak, dia mungkin bukan jodoh kita.
2.Senang bersama
Walaupun
kita selalu bersamanya, tidak ada sedikit pun perasaan bosan, jemu
ataupun tertekan pada diri kita. Semakin hari semakin sayang kepadanya.
Kita sentiasa tenang, gembira dan dia menjadi pengubat kedukaan kita.
Dia juga merasainya. Rasa senang sekali apabila bersama. Apabila
berjauhan, terasa sedikit tekanan dan rasa ingin berjumpa dengannya.
Tidak kira siang ataupun malam, ketiadaannya terasa sedikit kehilangan.
3.Terima kita seadanya
Apapun
kisah silam yang pernah kita lakukan, dia tidak ambil peduli. Mungkin
dia tahu perpisahan dengan bekas kekasihnya sebelum ini kita yang
mulakan. Dia juga tidak mengambil kisah siapa kita sebelum ini. Yang
penting, siapa kita sekarang. Biarpun dia tahu yang kita pernah
mempunyai kekasih sebelumnya, dia tidak ambil hati langsung. Yang dia
tahu, kita adalah miliknya kini. Dia juga sedia berkongsi kisah
silamnya. Tidak perlu menyimpan rahsia apabila dia sudah bersedia
menjadi pasangan hidup kita.
4.Sentiasa jujur
Dia
tidak kisah apa yang kita lakukan asalkan tidak menyalahi hukum hakam
agama. Sikap jujur yang dipamerkan menarik hati kita. Kejujuran bukan
perkara yang boleh dilakonkan. Kita dapat mengesyaki sesuatu apabila dia
menipu kita. Selagi kejujuran bertakhta di hatinya, kebahagiaan
menjadi milik kita. Apabila berjauhan, kejujuran menjadi faktor paling
penting bagi suatu hubungan. Apabila dia tidak jujur, sukar baginya
mengelak daripada berlaku curang kepada kita. Apabila dia jujur,
semakin hangat lagi hubungan cinta kita. Kejujuran yang disulami dengan
kesetiaan membuahkan percintaan yang sejati. Jadi, dialah sebaik-baik
pilihan.
5.Percaya Mempercayai
Setiap
orang mempunyai rahsia tersendiri. Adakalanya rahsia ini perlu
dikongsi supaya dapat mengurangkan beban yang ditanggung. Apabila kita
mempunyai rahsia dan ingin memberitahu kekasih, adakah rahsia kita
selamat di tangannya? Bagi mereka yang berjodoh, sifat saling percaya
mempercayai antara satu sama lain timbul dari dalam hati nurani mereka.
Mereka rasa selamat apabila memberitahu rahsia-rahsia kepada
kekasihnya berbanding rakan-rakan yang lain. Satu lagi, kita tidak
berahsia apa pun kepadanya dan kita pasti rahsia kita selamat. Bukti
cinta sejati adalah melalui kepercayaan dan kejujuran. Bahagialah
individu yang memperoleh kedua-duanya.
6.Senang Bekerjasama
Bagi
kita yang inginkan hubungan cinta berjaya dan kekal dalam jangka masa
yang panjang, kita dan dia perlu saling bekerjasama melalui hidup ini.
Kita dan kekasih perlu memberi kerjasama melakukan suatu perkara sama
ada perkara remeh ataupun sukar. Segala kerja yang dilakukan perlulah
ikhlas bagi membantu pasangan dan meringankan tugas masing-masing.
Perkara paling penting, kita dan dia dapat melalui semua ini dengan
melakukannya bersama-sama. Kita dan dia juga dapat melakukan semuanya
tanpa memerlukan orang lain dan kita senang melakukannya bersama. Ini
penting kerana ia mempengaruhi kehidupan kita pada masa hadapan. Jika
tiada kerjasama, sukar bagi kita hidup bersamanya. Ini kerana, kita yang
memikul beban tanggungjawab seratus peratus. Bukankah ini menyusahkan?
7.Memahami diri kita
Bagi pasangan yang berjodoh, dia mestilah memahami diri pasangannya.
Semasa kita sakit dia bawa ke klinik. Semasa kita berduka, dia menjadi
penghibur. Apabila kita mengalami kesusahan, dia menjadi pembantu. Di
kala kita sedang berleter, dia menjadi pendengar. Dia selalu bersama
kita dalam sebarang situasi. Tidak kira kita sedang gembira ataupun
berduka, dia sentiasa ada untuk kita. Dia juga bersedia mengalami pasang
surut dalam percintaan. Kata orang, "lidah sendiri lagikan tergigit",
inikan pula suami isteri'. Pepatah ini juga sesuai bagi pasangan
kekasih. Apabila dia sentiasa bersama kita melalui hidup ini di kala
suka dan duka, di saat senang dan susah, dialah calon yang sesuai
menjadi pasangan hidup kita.
8.Tampilkan kelemahan
Tiada
siapa yang sempurna di dunia ini. Tipulah jika ada orang yang mengaku
dia insan yang sempurna daripada segala sudut. Pasti di kalangan kita
memiliki kelemahan dan keburukan tertentu. Bagi dia yang bersedia
menjadi teman hidup kita, dia tidak terlalu menyimpan rahsia
kelemahannya dan bersedia memberitahu kita. Sudah tentu bukan senang
untuk memberitahu dan mengakui kelemahan di hadapan kekasihnya. Malah,
dia tidak segan mempamerkan keburukannya kepada kita. Misalnya, apabila
dia bangun tidur ataupun sakit dan tidak mandi dua hari, dia tidak
menghalang kita daripada melawatnya.Apabila kita dan dia saling menerima
kelemahan dan sifat buruk masing-masing, memang ditakdirkan kita hidup
bersamanya.
9.Kata hati
Dengarlah kata hati.
Kadangkala, manusia dikurniakan Allah deria keenam yang dapat
mengetahui dan memahami perasaan pasangannya. Dengan deria batin ini
juga kita dapat saling tahu perasaan masing-masing. Kita dan dia juga
dapat membaca fikiran antara satu sama lain dan dapat menduga reaksi dan
tindakbalas pada situasi tertentu. Apabila kita yakin dengan pilihan
hidup kita, tanyalah sekali lagi. Adakah dia ditakdirkan untuk kita?
Dengarlah kata hati dan buatlah pilihan. Serahlah segalanya pada
ketentuan yang maha berkuasa.
Jika dia pilihan kita, buatlah keputusan sebaiknya. Jika tidak, tolaklah dia dengan baik. Semua yang kita lakukan ini adalah bagi mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia. Setelah semuanya diusahakan, berserahlah kepadaNya dan terus berdoa. Ingatlah, nikmat di dunia ini hanya sementara.Nikmat di akhirat adalah kekal selamanya.
jom tenangkan jiwa..
1. Membaca dan mendengarkan kitab suci al-Qur'an :
Suatu ketika seseorang datang kepada Ibnu Mas’ud, salah seorang sahabat utama Rasulullah s.a.w.. Ia mengeluh, “Wahai Ibnu Mas’ud, nasihatilah aku dan berilah ubat bagi jiwaku yang gelisah ini. Hari-hariku penuh dengan perasaan tak tenteram, jiwaku gelisah, dan fikiranku kusut. Makan tak lalu, tidur pun tak lena," kata orang tersebut.
Ibnu Mas’ud menjawab, ”Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat :
Pertama, tempat orang membaca al-Quran. Engkau baca al-Quran atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya.
Kedua, engkau pergi ke majlis ilmu yang mengingatkan hatimu kepada Allah.
Ketiga, engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, di sana engkau berkhalwat mengabdikan diri kepada Allah.
Nasihat sahabat Nabi itu segera dilaksanakan orang tersebut. Sampai saja di rumah, segera ia berwudhu kemudian diambilnya al-Qur'an dan dibacanya dengan khusyuk. Selesai membaca, ia segera dapati hatinya memperoleh ketenteraman, dan jiwanya pun tenang. Fikirannya segar kembali, hidupnya terasa seronok kembali. Padahal, ia baru melaksanakan satu dari tiga nasihat yang disampaikan sahabat Rasulullah s.a.w tersebut.
2. Menyayangi orang miskin :
Rasulullah s.a.w memerintahkan kepada Muslim yang punya kelebihan harta untuk memberikan perhatian kepada orang miskin. Ternyata, sikap dermawan itu boleh mendatangkan ketenangan jiwa. Mengapa? Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa para Malaikat selalu mendoakan orang-orang dermawan:
Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya :“Setiap pagi hari dua Malaikat senantiasa mendampingi setiap orang. Salah satunya mengucapkan do'a: ' Ya Allah! Berikanlah balasan kepada orang yang bersedekah. Dan Malaikat yang kedua pun berdo'a :' Ya Allah! Berikanlah kepada orang yang kedekut itu kebinasaan."
Dari hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang dermawan itu memperoleh dua balasan. Pertama, ia mendapatkan ganjaran atas apa yang diberikannya kepada orang lain. Kedua, mendapatkan limpahan ketenangan jiwa dan belas kasihan dari Allah s.w.t.
3. Melihat orang yang di bawah, jangan lihat orang di atas :
Ketenangan jiwa akan diperoleh jika kita senantiasa bersyukur atas segala pemberian Allah s.w.t, meskipun nampak sedikit. Rasa syukur itu akan muncul bila kita senantiasa melihat orang-orang yang lebih rendah taraf kehidupannya dari kita, baik dalam segi harta kekayaan, tahap kesihatan, rupa paras, pekerjaan dan pendidikannya. Betapa ramai di dunia ini orang yang kurang bernasib baik. Rasa syukur itu selain mendatangkan ketenangan jiwa, juga akan mendapat ganjaran dari Allah s.w.t.
Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud :
"Siapa yang tidak bersyukur dengan pemberian yang sedikit, dia juga tidak akan bersyukur dengan pemberian yang banyak. Siapa yang tidak mensyukuri manusia, bererti dia juga tidak mensyukuri Allah. Memperkatakan nikmat Allah adalah tanda syukur, dan mengabaikannya adalah kufur. Berjemaah itu dirahmati, sedangkan berpecah belah itu mengundang azab."
(Hadis Riwayat Ahmad dalam Musnad Ahmad)
4. Menjaga perhubungan silaturahim :
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang memerlukan perhubungan sesama manusia, untuk bantu membantu sesama mereka. Berbagai keperluan hidup tak mungkin diperolehi tanpa bantuan orang lain. Oleh itu, di dalam hadis Rasulullah s.a.w diperintahkan untuk tetap menjalin hubungan silaturahim, sekalipun terhadap orang yang melakukan permusuhan.
Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda bahwa silaturahmi dapat memanjangkan umur dan memurahkan rezeki . Hubungan yang baik di dalam keluarga, maupun dengan jiran tetangga akan mendatangkan ketenangan, kedamaian dan kemesraan. Hubungan yang baik itu juga akan menyelesaikan berbagai masaalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud, "Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturahim (menjalinkan hubungan baik) nescaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezeki, ditambah umurnya dan Allah s.w.t. memasukkan ke dalam Syurga."(Hadis Riwayat Ar-Rabii)
5. Banyak mengucapkan kalimah "la hawla wa la quwwata illa billah." dan berzikir kepada Allah.
Sumber ketenangan jiwa yang hakiki adalah bersumberkan dari Allah s.w.t. Oleh itu hendaklah kita selalu menghubungkan hati dengan Allah s.w.t. dalam semua keadaan, baik dalam keadaan senang maupun susah. Banyakkanlah berzikir dan membaca kalimah-kalimah Allah. Perhubungan yang kuat dengan Allah s.w.t. akan membuat jiwa seseorang menjadi kuat, tak mudah diganggu gugat oleh sesiapa pun, apabila hati sentiasa mengingati Allah maka syaitan laknatullah tidak akan dapat mempengaruhi hati dan fikiran kita.
6. Mengatakan kebenaran walaupun ianya pahit didengar :
Hidup ini harus dijaga agar senantiasa berada di atas jalan kebenaran. Kebenaran harus diperjuangan. Pelanggaran terhadap kebenaran akan mendatangkan kegelisahan. Ketenangan jiwa akan terbina apabila kita tidak melanggar nilai-nilai kebenaran. Sebaliknya, pelanggaran terhadap kebenaran akan berpengaruh terhadap ketenangan jiwa. Lihat saja orang-orang kerap berbuat maksiat, kehidupannya dipengaruhi kegelisahan.
7. Sentiasa berlapang dada terhadap kecaman orang lain asalkan yang kita lakukan benar-benar kerana Allah :
Salah satu faktor yang membuat jiwa seseorang tidak tenang adalah kerena selalu mengambil perhatian kecaman orang lain terhadap dirinya. Sedangkan seseorang akan memiliki pendirian yang kuat jika berpegang kepada prinsip-prinsip yang datang dari Allah s.w.t. iaitu Islam sebagai cara hidup. Sekiranya kita ikuti apa yang berlaku di dunia sekarang ini, ianya akan menganggu ketenagan jiwa kita.
8. Tidak meminta-minta kepada orang lain :
"Tangan di atas (memberi) lebih mulia dari tangan di bawah" adalah hadis Rasulullah s.a.w yang memotivasi setiap mukmin untuk hidup berdikari. Tidak bergantung dan meminta-minta kepada orang lain, kerana jiwanya akan kuat dan sikapnya lebih berani dalam menghadapi kehidupan. Sebaliknya, orang yang selalu meminta-minta menggambarkan jiwa yang lemah. Hal ini tentu membuat jiwanya tidak tenang.
9. Menjauhkan diri dari berhutang :
Dalam sebuah hadis Rasulullah s.a.w dengan tegas mengatakan yang bermaksud : “Janganlah engkau jadikan dirimu ketakutan setelah merasakan keamanan!”
(Para sahabat) bertanya:" Bagaimana boleh terjadi seperti itu!"
Sabdanya :" Kerana hutang.”
Begitulah kenyataanya. Orang yang berhutang akan senantiasa bimbang dan risau, kerena ia akan didatangi oleh orang yang memberi hutang kepadanya. Inilah salah satu faktor yang membuat banyak orang mengalami tekanan jiwa. Rasulullah s.a.w juga mengatakan dalam hadisnya yang bermaksud : “Hendaklah kamu jauhi hutang, kerena hutang itu menjadi beban fikiran di malam hari dan rasa rendah diri di siang hari."
10. Selalu berfikiran positif :
Mengapa seseorang mudah stress dan jiwa tak tenang? Salah satu faktornya kerena ia selalu berfikiran negatif. Selalu mencela dan menyesali kekurangan diri. Padahal, setiap kita diberikan oleh Allah s.w.t. berbagai kelebihan. Ubahlah fikiran negatif itu menjadi positif. Ubahlah perasaan keluh kesah yang membuat muka berkerut, lemah badan dan kecewa dengan ucapan yang mengembirakan. Ucapan yang mengembirakan akan membuat kita mudah tersenyum, jiwa menjadi lebih bersemangat. Bukankah di balik kesulitan dan kegagalan ada hikmah yang boleh jadi pelajaran? Dan bukankah disebalik kesulitan ada kemudahan?
Suatu ketika seseorang datang kepada Ibnu Mas’ud, salah seorang sahabat utama Rasulullah s.a.w.. Ia mengeluh, “Wahai Ibnu Mas’ud, nasihatilah aku dan berilah ubat bagi jiwaku yang gelisah ini. Hari-hariku penuh dengan perasaan tak tenteram, jiwaku gelisah, dan fikiranku kusut. Makan tak lalu, tidur pun tak lena," kata orang tersebut.
Ibnu Mas’ud menjawab, ”Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat :
Pertama, tempat orang membaca al-Quran. Engkau baca al-Quran atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya.
Kedua, engkau pergi ke majlis ilmu yang mengingatkan hatimu kepada Allah.
Ketiga, engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, di sana engkau berkhalwat mengabdikan diri kepada Allah.
Nasihat sahabat Nabi itu segera dilaksanakan orang tersebut. Sampai saja di rumah, segera ia berwudhu kemudian diambilnya al-Qur'an dan dibacanya dengan khusyuk. Selesai membaca, ia segera dapati hatinya memperoleh ketenteraman, dan jiwanya pun tenang. Fikirannya segar kembali, hidupnya terasa seronok kembali. Padahal, ia baru melaksanakan satu dari tiga nasihat yang disampaikan sahabat Rasulullah s.a.w tersebut.
2. Menyayangi orang miskin :
Rasulullah s.a.w memerintahkan kepada Muslim yang punya kelebihan harta untuk memberikan perhatian kepada orang miskin. Ternyata, sikap dermawan itu boleh mendatangkan ketenangan jiwa. Mengapa? Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa para Malaikat selalu mendoakan orang-orang dermawan:
Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya :“Setiap pagi hari dua Malaikat senantiasa mendampingi setiap orang. Salah satunya mengucapkan do'a: ' Ya Allah! Berikanlah balasan kepada orang yang bersedekah. Dan Malaikat yang kedua pun berdo'a :' Ya Allah! Berikanlah kepada orang yang kedekut itu kebinasaan."
Dari hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang dermawan itu memperoleh dua balasan. Pertama, ia mendapatkan ganjaran atas apa yang diberikannya kepada orang lain. Kedua, mendapatkan limpahan ketenangan jiwa dan belas kasihan dari Allah s.w.t.
3. Melihat orang yang di bawah, jangan lihat orang di atas :
Ketenangan jiwa akan diperoleh jika kita senantiasa bersyukur atas segala pemberian Allah s.w.t, meskipun nampak sedikit. Rasa syukur itu akan muncul bila kita senantiasa melihat orang-orang yang lebih rendah taraf kehidupannya dari kita, baik dalam segi harta kekayaan, tahap kesihatan, rupa paras, pekerjaan dan pendidikannya. Betapa ramai di dunia ini orang yang kurang bernasib baik. Rasa syukur itu selain mendatangkan ketenangan jiwa, juga akan mendapat ganjaran dari Allah s.w.t.
Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud :
"Siapa yang tidak bersyukur dengan pemberian yang sedikit, dia juga tidak akan bersyukur dengan pemberian yang banyak. Siapa yang tidak mensyukuri manusia, bererti dia juga tidak mensyukuri Allah. Memperkatakan nikmat Allah adalah tanda syukur, dan mengabaikannya adalah kufur. Berjemaah itu dirahmati, sedangkan berpecah belah itu mengundang azab."
(Hadis Riwayat Ahmad dalam Musnad Ahmad)
4. Menjaga perhubungan silaturahim :
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang memerlukan perhubungan sesama manusia, untuk bantu membantu sesama mereka. Berbagai keperluan hidup tak mungkin diperolehi tanpa bantuan orang lain. Oleh itu, di dalam hadis Rasulullah s.a.w diperintahkan untuk tetap menjalin hubungan silaturahim, sekalipun terhadap orang yang melakukan permusuhan.
Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda bahwa silaturahmi dapat memanjangkan umur dan memurahkan rezeki . Hubungan yang baik di dalam keluarga, maupun dengan jiran tetangga akan mendatangkan ketenangan, kedamaian dan kemesraan. Hubungan yang baik itu juga akan menyelesaikan berbagai masaalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud, "Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturahim (menjalinkan hubungan baik) nescaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezeki, ditambah umurnya dan Allah s.w.t. memasukkan ke dalam Syurga."(Hadis Riwayat Ar-Rabii)
5. Banyak mengucapkan kalimah "la hawla wa la quwwata illa billah." dan berzikir kepada Allah.
Sumber ketenangan jiwa yang hakiki adalah bersumberkan dari Allah s.w.t. Oleh itu hendaklah kita selalu menghubungkan hati dengan Allah s.w.t. dalam semua keadaan, baik dalam keadaan senang maupun susah. Banyakkanlah berzikir dan membaca kalimah-kalimah Allah. Perhubungan yang kuat dengan Allah s.w.t. akan membuat jiwa seseorang menjadi kuat, tak mudah diganggu gugat oleh sesiapa pun, apabila hati sentiasa mengingati Allah maka syaitan laknatullah tidak akan dapat mempengaruhi hati dan fikiran kita.
6. Mengatakan kebenaran walaupun ianya pahit didengar :
Hidup ini harus dijaga agar senantiasa berada di atas jalan kebenaran. Kebenaran harus diperjuangan. Pelanggaran terhadap kebenaran akan mendatangkan kegelisahan. Ketenangan jiwa akan terbina apabila kita tidak melanggar nilai-nilai kebenaran. Sebaliknya, pelanggaran terhadap kebenaran akan berpengaruh terhadap ketenangan jiwa. Lihat saja orang-orang kerap berbuat maksiat, kehidupannya dipengaruhi kegelisahan.
7. Sentiasa berlapang dada terhadap kecaman orang lain asalkan yang kita lakukan benar-benar kerana Allah :
Salah satu faktor yang membuat jiwa seseorang tidak tenang adalah kerena selalu mengambil perhatian kecaman orang lain terhadap dirinya. Sedangkan seseorang akan memiliki pendirian yang kuat jika berpegang kepada prinsip-prinsip yang datang dari Allah s.w.t. iaitu Islam sebagai cara hidup. Sekiranya kita ikuti apa yang berlaku di dunia sekarang ini, ianya akan menganggu ketenagan jiwa kita.
8. Tidak meminta-minta kepada orang lain :
"Tangan di atas (memberi) lebih mulia dari tangan di bawah" adalah hadis Rasulullah s.a.w yang memotivasi setiap mukmin untuk hidup berdikari. Tidak bergantung dan meminta-minta kepada orang lain, kerana jiwanya akan kuat dan sikapnya lebih berani dalam menghadapi kehidupan. Sebaliknya, orang yang selalu meminta-minta menggambarkan jiwa yang lemah. Hal ini tentu membuat jiwanya tidak tenang.
9. Menjauhkan diri dari berhutang :
Dalam sebuah hadis Rasulullah s.a.w dengan tegas mengatakan yang bermaksud : “Janganlah engkau jadikan dirimu ketakutan setelah merasakan keamanan!”
(Para sahabat) bertanya:" Bagaimana boleh terjadi seperti itu!"
Sabdanya :" Kerana hutang.”
Begitulah kenyataanya. Orang yang berhutang akan senantiasa bimbang dan risau, kerena ia akan didatangi oleh orang yang memberi hutang kepadanya. Inilah salah satu faktor yang membuat banyak orang mengalami tekanan jiwa. Rasulullah s.a.w juga mengatakan dalam hadisnya yang bermaksud : “Hendaklah kamu jauhi hutang, kerena hutang itu menjadi beban fikiran di malam hari dan rasa rendah diri di siang hari."
10. Selalu berfikiran positif :
Mengapa seseorang mudah stress dan jiwa tak tenang? Salah satu faktornya kerena ia selalu berfikiran negatif. Selalu mencela dan menyesali kekurangan diri. Padahal, setiap kita diberikan oleh Allah s.w.t. berbagai kelebihan. Ubahlah fikiran negatif itu menjadi positif. Ubahlah perasaan keluh kesah yang membuat muka berkerut, lemah badan dan kecewa dengan ucapan yang mengembirakan. Ucapan yang mengembirakan akan membuat kita mudah tersenyum, jiwa menjadi lebih bersemangat. Bukankah di balik kesulitan dan kegagalan ada hikmah yang boleh jadi pelajaran? Dan bukankah disebalik kesulitan ada kemudahan?
Subscribe to:
Comments (Atom)